MELAHIRKAN media yang mampu
bersaing dalam era yang serba ketat saat ini, bukan perkara mudah. Sebab, untuk
menerbitkan media, terutama berbasis online menjadi perkara yang tidak saja
mudah, tapi murah.
Tak
heran, kalau situs-situs berita terus bermunculan dan bermain di laman yang
sama yakni dunia maya. Konsekwensinya, situs-situs berita yang ada akhirnya
terseleksi alam, satu per satu mundur dari dunia persilatan.
Problem
yang dihadapi hampir sama; bermain di laman yang sama dan bersaing di segmen
yang tak jauh berbeda. Akibatnya, berlaku hukum alam. Media yang mampu
memuaskan pembaca akan bisa eksis menyisihkan media yang gagal memikat hati
pembacanya.
Tak
bisa dipungkiri, umumnya portal berita, berebut pada kecepatan informasi. Hanya
portal yang memiliki daya dukung perangkat dan sumber dayalah yang akan mampu
menjadi pemenang. Sebab, mereka mampu menampilkan informasi yang tidak saja
cepat, tapi orisinil made in sendiri.
Sementara,
yang hanya mengandalkan copy paste dari media-media yang ada, akan kalah saing
terutama dalam hal kecepatan informasi.
Di
sinilah cerdiknya Bi-Pro Magazine. Di tengah situs-situs lain bermain di laman
yang sama, Bi-Pro Magazine yang bisa diakses melalui www.bipro-magazine.com
ini, memilih laman sendiri.
Ibarat
pertandingan sepakbola, stadion yang dipilih memiliki banyak penonton,
sementara tak banyak bintang yang bermain di sana.
Mengapa
saya menggunakan kata ‘’cerdik’’ untuk menyebutkan ini. Saya menilai, dengan
terbatasnya bintang di stadion yang dipilih, Bi-Pro akan menjadi bintang yang
bersinar di tengah riuhnya penonton yang bersinar.
Ketika
situs-situs berita lainnya bermain pada berita sapu jagat —demikian saya
mengistilahkan—, di mana apapun peristiwa yang ada ingin ditampilkan, Bi-Pro
Magazine justru mencari segmen tersendiri yang ramai pembaca namun tak
selamanya harus berpacu dengan waktu.
Fakta
menarik lainnya, Bi-Pro mengambil segmen yang tidak rumit dan menyeramkan serta
mungkin saja melukai orang lain. Dalam kampanye, Bi-Pro menyebutkan di media
ini tak akan pernah bisa kita temukan berita pembunuhan, perkosaan atau
peristiwa berdarah-darah.
Sehingga,
mereka tak perlu repot-repot harus kontak polisi malam-malam hanya untuk konfirmasi
kasus pembunuhan. Mereka juga tidak perlu merasa kebobolan ketika ada media
lain memberitakan mengenai pembunuhan dan kriminalitas lainnya. Dengan santai
mereka akan menjawab; bukan segmentasi pasar kami.
Bagi
saya pribadi, Bi-Pro memiliki keunikan lain. Pengelolanya punya visi, walaupun
lahir dari sebuah gang di Pekanbaru yang saya belum pernah ke tempat itu.
Bagi
saya, tempat tidak penting untuk media online, karena media ini bisa
diselesaikan dari mana saja tanpa perlu tempat yang khusus. Bahkan, dari
telepon seluler pun bisa diupdate dan dibaca.
Saran
saya, dari gang yang dari namanya saya yakin besar —Gang Paus— pancangkan asa
untuk bangkit dan mengepakkan sayap hingga akhirnya, suatu saat nanti, Bi-Pro
Magazine tidak saja menjadi situs online bisnis dan promosi nomor satu
Indonesia seperti tema lomba ini, (lomba menulis artikel blog dengan hadiah total puluhan juta rupiah) tapi juga mendunia.
Caranya,
terus jaga konsistensi pemberitaan dan segmentasi pasar. Lakukan kerja sama
dengan berbagai pihak. Satu hal yang terpenting, manfaatkan jejaring sosial.
Sebab, ini akan semakin cepat membawa Bi-Pro menjadi situs global referensi
publik, terutama para pelaku usaha.
Akhirnya, teruslah berkarya, dari dunia maya untuk Indonesia.